Senin, 27 Agustus 2012

Perbedaan TEORI RELASI OBJEK : Melanie Klein vs. Sigmund Freud


Melanie Klein
Sigmund Freud












Teori relasi objek merupakan bagian dari teori Freud mengenai teori insting, tetapi penyebabnya berbeda setidaknya dalam tiga hal. Pertama, teori relasi objek tidak terlalu menekankan dorongan – dorongan biologis dan lebih menekankan pada pentingnya pola yang konsisten dalam hubungan yang interpersonal. Kedua, kebalikan dari teori Freud yang bersifat paternalistis dan menekankan pada kekuatan dan kontrol ayah, teori relasi objek cenderung lebih maternal dengan menekankan keintiman dan pengasuhan ibu. Ketiga, teori relasi objek umumnya lebih memandang kontak dan hubungan sebagai motif utama tingkah laku manusia – bukan kesenangan seksual.
Jika klein disebut sebagai ibu dari teori relasi objek, maka Freud adalah ayahnya. Dalam istilah Freudian, manusia adalah objek suatu dorongan, suatu dorongan, bagian dari seseorang atau sesuatu yang dapat membuat tercapainya suatu tujuan. Klein dan teori relasi objek lainnya memulai dari asumsi dasar yang dikemukakan Freud tersebut. Bagian terpenting dari hubungan ini adalah representasi dari psikis internal pada objek – objek yang terkait erat, seperti payudara ibunya dan penis ayahnya yang pernah diintroyeksikan atau diambil dari struktur psikis seorang bayi dan kemudian diproyeksikan terhadap pasangan hidupnya. Gambaran – gambaran internal ini bukan representasi akurat dari orang lain, tetapi merupakan bagian atau sisa pengalaman awal setiap orang.
Klein menekankan pentingnya empat sampai enam bulan setelah kelahiran. Ia juga sangat menekankan bahwa dorongan – dorongan pada bayi (lapar, seks, dan lainnya) dilandasi oleh sebuah objek, yaitu payudara, penis, vagina dan seterusnya. Menurut Klein, hubungan anak dengan payudara merupakan dasar dari sebuah hubungan dan berperan sebagai prototipe dari hubungan selanjutnya, seperti ibudan ayah. Kecenderungan awal seorang bayi untuk menghubungkan bagian – bagian dari suatu objek membuatnya mengalami suatu kondisi tidak realistis atau serupa dengan khayalan yang memengaruhi hubungan interpersonalnya di kemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar