Gangguan
Kepribadianmerupakan pola perilaku yang tertanam dalam
dan berlangsung lama, muncul sebagai respon yang kaku terhadap rentangan
situasi pribadi dan sosial yang luas. Beberapa Gangguan Kepribadian:
Paranoid
Gangguan kepribadian
dengan sifat curiga yang menonjol. Orang lain selalu dilihat sebagai agressor,
ingin merugikan, ingin menyakiti, ingin mencelakai, membahayakan, dan
sebagainya, sehingga ia bersikap sebagai pemberontak untuk mempertahankan harga
dirinya.
Kepribadian
Afektif/Siklotim
Ciri
utama dari kepribadian siklotim adalah keadaan perasaan dan emosinya yang berubah-ubah
antara depresi dan euforia. Penderita mungkin berhasil menarik banyak teman
karena sifatnya yang ramah, gembira, semangat, hangat, tetapi dikenal pula
sebagai orang yang tak dapat diramalkan.
Kepribadian Skizoid
Sifat-sifat
kepribadian ini adalah pemalu, perasa, pendiam, suka menyendiri, menghindari
kontak sosial dengan orang lain. Ciri utamanya adalah cara menyesuaikan
diri dan mempertahankan diri ditempuh dengan menarik diri, mengasingkan diri,
dan juga sering berperilaku aneh (ekstrinsik).
Kepribadian
Eksplosif
Ciri
utama tipe ini adalah diperlihatkannya sifat tertentu yang lain dari
perilakunya sehari-hari, yaitu ledakan-ledakan amarah dan agresivitas, sebagai
reaksi terhadap stres yang dialaminya (walaupun mungkin stresnya sangat kecil).
Segera sesudah itu biasanya ia menyesali perbuatannya.
Kepribadian Histerik
Ciri
utama kepribadian ini adalah sombong, egosentrik, tidak stabilnya emosi, suka
menarik perhatian denga afek yang labil, sering berdusta dan menunjukkan
pseudologika fantastika (menceritakan secara luas, terperinci, dan kelihatan
masuk akal padahal tanpa dasar fakta atau data. Ia dapat menyatakan perasaannya
secara tepat dan sering disertai dengan gerakan badaniah dalam berkomunikasi.
Mengemukakan bahwa manusia
bisa dibagi menjadi empat golongan menurut keadaan zat cair yang ada dalam
tubuhnya.
1.Melancholicus (melankolisi), yaitu orang-orang yang banyak empedu
hitamnya, sehingga orang-orang dengan tipe ini selalu bersikap murung atau
muram, pesimistis dan selalu menaruh rasa curiga.
2.Sanguinicus (sanguinisi), yakni orang-orang yang banyak darahnya,
sehingga orang-orang tipe ini selalu menunjukkan wajah berseri-seri, periang
atau selalu gembira, dan bersikap optimistis.
3.Flegmaticus (flegmatisi), yaitu orang-orang yang banyak lendirnya.
Orang-orang seperti ini sifatnya lamban dan pemalas, wajahnya selalu pucat,
pesimis, pembawaannya tenang, pendiriannya tidak mudah berubah.
4.Cholericus (kolerisi), yakni yang banyak empedu kuningnya. Orang bertipe
ini bertubuh besar dan kuat, namun penaik darah dan sukar mengendalikan diri,
sifatnya garang dan agresif.
Menyatakan adanya hubungan yg erat antara tipe tubuh
dengan sifat dan wataknya. Ia membagi manusia dalam empat golongan menurut tipe
atau bentuk tubuhnya masing-masing, yaitu berikut ini :
1.Atletis, dengan
ciri-ciri tubuh: besar, berotot kuat, kekar dan tegap, berdada lebar.
2.Astenis, dengan
ciri-ciri: tinggi, kurus, tidak kuat, bahu sempit, lengan, dan kaki kecil.
3.Piknis, dengan
ciri-ciri: bulat, gemuk, pendek, muka bulat, leher pejal.
4.Displastis, merupakan
bentuk tubuh campuran dari ketiga tipe di atas.
* Tipe watak orang yang berbentuk atletis dan
astenis adalah schizothim,sifat-sifatnya antara lain : sulit bergaul, mempunyai kebiasaan yang
tetap, sukar menyesuaikan diri dengan situasi baru, kelihatan sombong, egoistis
dan bersifat ingin berkuasa, kadang-kadang optimis, kadang pula pesimis, selalu
berpikir terlebih dahulu masak-masak sebelum bertindak
* Tipe piknis, wataknya sering disebut siklithim.
Sifat orang-orang ini adalah mudah bergaul, suka humor, mudah berubah-ubah
stemming-nya, mudah menyesuaikan diri dengan situasi yang baru, lekas memaafkan
kesalahan orang lain, tetapi kurang setia, dan tidak konsekuen.
Manusia bisa digolongkan menjadi tiga macam tipe
yaitu :
1.Tipe Endomorp
Orang yang
komponen endomorp-nya tinggi, dan kedua komponen lainnya rendah, ditandai oleh
alat-alat dalam dan seluruh sistem digestif (yang berasal dari endoderm)
memegang peranan penting. Sheldom menyebut tipe endomorph dengan kecenderungan
pada kebulatan, keluwesan, kehalusan, dan gemuknya tubuh, serta tangan-kaki
yang lembut dan kecil.
2.Tipe Mesomorph
Dalam pandangan
Sheldon, orang yang bertipe mesomorph, komponen mesomorphnya tinggi, sedangkan
komponen lainnya lagi rendah. Karena itu, bagian-bagian tubuhnya yang berasal
dari mesoderm relatif berkembang lebih baik ketimbang yang lain-lain; misalnya:
otot-ototnya dominan, pembuluh-pembuluh darah kuat, jantung juga dominan. Orang
tipe ini punya kecenderungan kokoh, keras, otot tampak bersegi-segi, tahan
sakit. Termasuk pada golongan tipe ini, misalnya, para olahragawan, pengelana,
dan tentara.
3.Tipe Ectomorph
Orang-orang
yang termasuk pada golongan tipe ectomorph ini adalah organ-organ mereka
berasal dari ectoderm yang terutama berkembang, yaitu kulit, sistem saraf.
Kecenderungan tipe entomorph adalah pada tangan dan kaki yang lurus, tubuhnya
tampak lemah dan langsing, jangkung, dada pipih, dan otot-otot hampir tidak
tampak berkembang
Menurut Jung tipe manusia bisa dibagi menjadi dua
golongan besar, yaitu :
1.Tipe extrovert,
adalah orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya,(orang
lain/masyarakat) sifat-sifatnya: berhati terbuka, lancar dalam pergaulan,
ramah, penggembira, kontak dengan lingkungan besar sekali. Mereka mudah
memegaruhi dan mudah pula dipengaruhi oleh lingkungannya.
2.Tipe introvert,
orang-orang yang perhatiannya lebih mengarah pada dirinya. memiliki sifat-sifat
: kurang pandai bergaul, pendiam, sukar diselami batinnya, suka menyendiri,
bahkan sering takut kepada orang lain.
Seorang pemuda Kanada, Terry Fox,
menyelesaikan lari jarak jauh yang luar biasa dalam sejarah (McNally, 1990).
Dia rata-rata berlarisejauh
jarak lari marathon (26,2 mil) setiap hari selama lima bulan, dan karenanya
menempuh total 3359 mil melintasi Kanada. Apa yang membuatnya jadi luar biasa
adalah karena Terry Fox kehilangan satu kaki akibat kanker sebelum lari, dan
karenanya dia lari dengan bantuan kaki palsu. Terry Fox jelas orang yang penuh
motivasi, tetapi apa makna dari motivasi itu sesungguhnya.
Motivasi
Pengertian
Motivasi adalah
proses yang member semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku
yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.
Mengapa Terry Fox menyelesaikan larinya? Ketika Terry Fox masuk rumah sakit
karena kanker, dia berkata kepada dirinya sendiri bahwa jika dia bisa bertahan
hidup maka dia akan melakukan sesuatu untuk membantu mendanai riset kanker.
Jadi, motivasi dari tidakannya berlari itu adalah untuk memberi tujuan bagi
hidupnya dengan membantu orang lain yang mengidap kanker. Tindakan Terry Fox
dilakukan dengan semangat, punya arah (tujuan) dan gigih (bertahan lama).
Selama berlari melintasi Kanada, dia menjumpai banyak rintangan. Tindakannya
merupakan contoh dari bagaimana motivasi dapat membantu kita bertahan dan
mencapai sesuatu.
Mari kita melihat contoh lain dari
motivasi. Lance Amstrong adalah pembalap sepeda yang hebat tetapi kemudian
suatu hari ia didiagnosis mengidap penyakit kanker pada 1996. Peluang
kesembuhannya diperkirakan kurang dari 50 persen saat pembalap sepeda itu
mengikuti kemoterapi dan emosinya memburuk. Akan tetapi, Lance pulih dari
penyakit itu dan bertekad memenangkan lomba Tour de France sejauh kurang lebih
2.000 mil, dan merupakan sebuah lomba balap sepeda paling bergengsi di dunia.
Setiap hari Lance berlatih keras, terus bertekad untk memenangkan lomba itu.
Lance kemudian berhasil memenangkan lomba balap Tour de France bukan hanya
sekali, melainkan sebanyak empat kali – pada 1999, 2000, 2001, dan 2002.
Seperti contoh Terry Fox dan Lance
Amstrong, motivasi murid di kelas berkaitan dengan alasan di balik perilaku
murid dan sejauh mana perilaku mereka diberi semangat, punya arah dan
dipertahankan dalam jangka lama. Jika
murid tidak menyelesaikan tugas karena bosan, maka dia kekurangan motivasi.
Jika murid menghadapi tantangan dalam penelitian dan penulisan makalah, tetapi
dia terus berjuang dan mengatasi rintangan, maka dia mempunyai motivasi besar.
Temper Tantrumsmerupakan suatu luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak
terkontrol. Temper Tantrum (untuk selanjutnya disebut sebagai Tantrum)
seringkali muncul pada anak usia 15 bulan sampai 6 tahun.
Tantrum
biasanya terjadi pada anak yang aktif dengan energi berlimpah. Tantrum juga
lebih mudah terjadi pada anak-anak yang dianggap "sulit", dengan
ciri-ciri sebagai berikut:
Memiliki
kebiasaan tidur, makan dan buang air besar tidak teratur.
Sulit menyukai
situasi, makanan dan orang-orang baru.
Lambat
beradaptasi terhadap perubahan.
Mood-nya (suasana
hati) lebih sering negatif.
Mudah
terprovokasi, gampang merasa marah.
Sulit dialihkan
perhatiannya.
Tantrum
termanifestasi dalam berbagai perilaku. Di bawah ini adalah beberapa contoh
perilaku Tantrum, menurut tingkatan usia:
Di bawah usia 3
tahun:
Menangis
Menggigit
Memukul
Menendang
Menjerit
Memekik-mekik
Melengkungkan
punggung
Melempar badan
ke lantai
Memukul-mukulkan
tangan
Menahan nafas
Membentur-benturkan
kepala
Melempar-lempar
barang
Usia 3 - 4 tahun:
Perilaku-perilaku
tersebut diatas
Menghentak-hentakan
kaki
Berteriak-teriak
Meninju
Membanting pintu
Mengkritik
Merengek
Usia 5 tahun ke atas:
Perilaku-
perilaku tersebut pada 2 kategori usia di atas
Memaki
Menyumpah
Memukul
kakak/adik atau temannya
Mengkritik diri
sendiri
Memecahkan
barang dengan sengaja
Mengancam
Faktor Penyebab?
Ada
beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Tantrum, diantaranya adalah
sebagai berikut:
Terhalangnya
keinginan anak mendapatkan sesuatu.
Setelah tidak berhasil meminta sesuatu
dan tetap menginginkannya, anak mungkin saja memakai cara Tantrum untuk menekan
orangtua agar mendapatkan yang ia inginkan, seperti pada contoh kasus di awal.
Ketidakmampuan
anak mengungkapkan diri.
Anak-anak punya keterbatasan bahasa,
ada saatnya ia ingin mengungkapkan sesuatu tapi tidak bisa, dan orangtuapun
tidak bisa mengerti apa yang diinginkan. Kondisi ini dapat memicu anak menjadi
frustrasi dan terungkap dalam bentuk Tantrum.
Tidak
terpenuhinya kebutuhan.
Anak yang aktif membutuh ruang dan
waktu yang cukup untuk selalu bergerak dan tidak bisa diam dalam waktu yang
lama. Kalau suatu saat anak tersebut harus menempuh perjalanan panjang dengan
mobil (dan berarti untuk waktu yang lama dia tidak bisa bergerak bebas), dia
akan merasa stres. Salah satu kemungkinan cara pelepasan stresnya adalah
Tantrum. Contoh lain: anak butuh kesempatan untuk mencoba kemampuan baru yang
dimilikinya. Misalnya anak umur 3 tahun yang ingin mencoba makan sendiri, atau
umur anak 4 tahun ingin mengambilkan minum yang memakai wadah gelas kaca, tapi
tidak diperbolehkan oleh orangtua atau pengasuh. Maka untuk melampiaskan rasa
marah atau kesal karena tidak diperbolehkan, ia memakai cara Tantrum agar
diperbolehkan.
Pola asuh
orangtua.
Cara orangtua mengasuh anak juga
berperan untuk menyebabkan Tantrum. Anak yang terlalu dimanjakan dan selalu mendapatkan
apa yang diinginkan, bisa Tantrum ketika suatu kali permintaannya ditolak. Bagi
anak yang terlalu dilindungi dan didominasi oleh orangtuanya, sekali waktu anak
bisa jadi bereaksi menentang dominasi orangtua dengan perilaku Tantrum.
Orangtua yang mengasuh secara tidak konsisten juga bisa menyebabkan anak
Tantrum. Misalnya, orangtua yang tidak punya pola jelas kapan ingin melarang
kapan ingin mengizinkan anak berbuat sesuatu dan orangtua yang seringkali
mengancam untuk menghukum tapi tidak pernah menghukum. Anak akan dibingungkan
oleh orangtua dan menjadi Tantrum ketika orangtua benar-benar menghukum. Atau
pada ayah-ibu yang tidak sependapat satu sama lain, yang satu memperbolehkan
anak, yang lain melarang. Anak bisa jadi akan Tantrum agar mendapatkan
keinginannya dan persetujuan dari kedua orangtua.
Anak merasa
lelah, lapar, atau dalam keadaan sakit.
Anak sedang
stres (akibat tugas sekolah, dll) dan karena merasa tidak aman (insecure).