Parenting |
Baumrind mengatakan bahwa
ada empat gaya pengasuhan atau parenting:
Authoritarian
parenting
Adalah gaya asuh yang
bersifat membatasi dan menghukum. Orang tua yang otoriter memerintahkan anak
untuk mengikuti petunjuk mereka dan menghormati mereka. Mereka membatasi dan
mengontrol anak mereka dan tidak mengizinkan anak mereka untuk banyak cakap.
Misalnya, orang tua yang otoriter mungkin akan mengatakan, “Lakukan sesuai
perintahku. Jangan banyak tanya!” Anak-anak dari orang tua yang otoriter
seringkali berperilaku secara tidak kompeten secara sosial, tidak bisa membuat
inisiatif untuk beraktivitas, dan keahlian komunikasi yang buruk.
Authoritative
parenting
Pola
asuh dengan mendorong anaknya untuk menjadi independen tetapi masih
membatasi dan mengontrol tindakan anaknya. Perbincangan tukar pendapat
diperbolehkan dan orang tua bersikap membeimbing dan mendukung. Orang tua yang
otoritatif mungkin akan merangkul anaknya dengan lembut dan mengatakan, “Kamu
tahu seharusnya kamu tidak boleh melakukan itu. Mari kita bahas bagaimana cara
kamu bisa menangani situasi ini secara berbeda lain kali.” Anak yang orang
tuanya otoritatif seringkali berperilaku kompeten secara sosial. Mereka
cenderung mandiri, tidak cepat puas, gaul, dan memperlihatkan harga diri yang
tinggi. Karena hasil gaya ini positif maka Baumrind sangat mendukung gaya
pengasuhan otoritatif ini.
Neglectful
parenting
Adalah gaya asuh dimana
orang tua tidak terlibat aktif dalam kehidupan anaknya. Ketika anaknya menjadi
remaja atau bahkan masih kecil, si orang tua model ini tidak akan bisa menjawab
jika ditanya, “Sudah jam 10 malam, anakmu ada dimana?” Anak dari orang tua yang
tak peduli ini akan menganggap bahwa aspek lain dari kehidupan orang tuanya
lebih penting ketimbang kehisupan anak. Anak yang diabaikan orang tuanya ini
sering bertindak tidak kompeten secara sosial. Mereka cenderung kurang
mengontrol diri, tidak cukup mandiri, dan tidak termotivasi untuk berprestasi.
Indulgent
parenting
Adalah gaya asuh dimana
orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anaknya tapi tidak banyak memberi
batasan atau kekangan pada perilaku mereka. Orang tua ini sering membiarkan
anaknya untuk melakukan apa yang si anak inginkan dan membiarkan anak mencari
cara sendiri untuk mencapai tujuannya, sebab orang tua model ini percaya bahwa
kombinasi dukungan pengasuhan dan sedikit pembatasan akan menciptakan anak yang
percaya didir dan kreatif. Hasilnya adalah si anak biasanya tidak belajar untuk
mengontrol perilakunya sendiri. orang tua ini tidak memperhitungkan seluruh
aspek perkembangan si anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar