A boy with Down Syndrome |
Makin banyak anak
retardasi mental yang belajar di sekolah umum. Ciri utama retardasi mental
adalah lemahnya fungsi intelektual (Zigler, 2002). Selain intelegensinya
rendah, anak dengan retardasi mental juga sulit menyesuaikan diri dan susah
berkembang. Keterampilan adaptif antara lain adalah keahlian memerhatikan dan
merawat diri sendiri dan mengemban tanggung jawab sosial.
Berdasarkan
definisinya, retardasi mental adalah kondisi sebelum usia 18 tahun yang
ditandai dengan rendahnya kecerdasan (biasanya nilai IQ-nya dibawah 70) dan
sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari. IQ rendah dan kemampuan
beradaptasi yang rendah biasanya tampak sejak kanak-kanak, dan tidak tampak
pada periode normal, dan keadaan retardasi ini bukan disebabkan oleh kecelakaan
atau penyakit atau cedera otak.
Retardasi mental
diklasifikasikan menjadi retardasi ringan, moderat, berat dan parah. Individu
dengan retardasi mental ringan masih banyak yang bisa bekerja dan mencari
nafkah sendiri dengan dukungan pengawasan atau dukungan kelompok. Individu
dengan retardasi mental berat membutuhkan lebih banyak dukungan, kemungkinan
besar individu ini juga menunjukkan tanda-tanda komplikasi neurologis, seperti cerebral palsy, epilepsi, gangguan
pendengaran, gangguan penglihatan atau cacat bawaan metabolis lainnya yang
mempengaruhi sistem saraf pusat (Terman, dkk., 1996).
-
Retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik
dan kerusakan otak (Dykens, Hodapp, & Finucane, 2000). Dari faktor genetik,
bentuk yang paling umum dari retardasi mental adalah down syndrome (Sindrom Down) yang ditransmisikan (diwariskan)
secara genetik. Anak dengan sindrom down ini punya kromosom lebih (kromosom
47). Dengan intervensi dini dan dukungan ekstensif dari keluarga anak dan dari
kalangan profesional, banyak anak dengan sindrom down bisa tumbuh menjadi orang
dewasa yang mandiri (Boyles & Contadino, 1997). Anak penderita sindrom down
bisa termasuk dalam kategori retardasi ringan sampai berat (Terman, dkk.,
1996).
-
Selain sindrom down, ada tipe kedua dari retardasi
mental yang diwariskan secara genetic yaitu Fragile
X Syndrome. Sindrom ini diwariskan melalui kromosom X yang tidak normal,
yang menyebabkan retardasi mental ringan sampai berat. Kerusakan otak dapat
diakibatkan oleh bermacam-macam infeksi atau karena faktor lingkungan luar
(DAS, 2000).
-
Faktor lingkungan dari luar yang dapat menyebabkan
retardasi mental antara lain adalah benturan di kepala, malnutrisi, keracunan,
luka saat kelahiran atau karena ibu hamil kecanduan alcohol. Fetal Alcohol Syndrome (FAS) adalah
serangkaian ketidaknormalan, termasuk retardasi mental dan ketidaknormalan
wajah yang muncul dalam diri anak dari ibu yang kecanduan minuman beralkohol
pada waktu hamil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar