Sebuah kasus menimpa “Genie”, seorang
anak yang telah melewati periode proses penguasaan kritisnya tanpa
belajar berbahasa. Genie adalah anak yang mengalami siksaan berat dan
telantar, yang ditemukan pada tahun 1970 di Los Angeles. Setelah
menjalani masa bayi yang relatif norma, sejak usia 20 bulan hingga dia
dibawa keluar untuk melihat cahaya matahari pada usia 13,5 tahun.
Genie dikurung di sebuah kamar tidur kecil di belakang rumah orangtuanya dan sering diikat di kursi bayi atau dipakaikan straight jacket
(baju yang dilengkapi dengan pengikat dan dikenakan pasa pasien gila
atau narapidana agar tidak mengamuk), dengan kontak dan stimulasi
sangat sedikit dengan manusia dalam bentuk apapun. Sejak bayi,
satu-satunya sentuhan dengan suara manusia yang dialaminya adalah
ketika ayah atau saudara laki-lakinya menggonggong atau menggeram
kepadanya seperti seekor anjing. Ayahnya melarang siapapun di dalam
keluarga itu, termasuk ibu Genie, untuk berbicara dengannya.
Ketika ditemukan, Genie dalam keadaan
kurang gizi, seperti hewan, dan tidak bisa berbicara maupun memahami
bahasa lebih dari beberapa kata. Selain itu, dia juga mengalami rabun
jauh sampai jarak tertentu kurang lebih 3 meter dari satu sisi kamarnya
hingga ke sisi depannya. Kata-kata yang dapat diucapkannya, atau
tampaknya mempu diucapkannya, hanyalah “hentikan” dan “jangan lagi”;
ternyata dia memahami sekitar selusin kata terpisah, termasuk namanya
sendiri, “pintu”, “jalan”, “pergi” dan “tidak”. Mungkin, meskipun
dilarang ayahnya, ibu Genie berusaha untuk mengajarinya sedikit
kosakata yang paling mendasar walaupun ada kemungkinan bahwa kata-kata
yang hanya sedikit itu tidak lebih dari kenangan dari masa bayinya yang
relatif normal, yang sudah jauh dilaluinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar